Sabtu, 25 Oktober 2014

Untuk Mama Tercinta

Mah... Meskipun mama gak akan baca ini tapi Iyah mau seluruh bloggers tau kalau Iyah sayang dan cinta sama mama.

Iyah minta maaf mah kalau selama ini Iyah selalu jadi anak yang nakal.
Iyah minta maaf karena selalu jadi anak mama yang paling sering membantah.
Iyah juga minta maaf karena selalu lalai dalam tugas-tugas wajib Iyah mau itu untuk diri Iyah sendiri atau enggak
Iyah minta maaf selalu buat mama marah karena Iyah susah banget dibilanginnya.

Terima kasih mama sudah mau merawat, membesarkan, mendidik dan selalu menjaga Iyah yang tak akan pernah menjadi anak yang sempurna untuk mama.
Mama selalu sabar sama semua kenakalan Iyah yang memang pada saat itu menjadi fase Iyah sebagai anak remaja yang pembangkang.

Mama akan selalu menjadi wanita paling istimewah buat hidup Iyah, mama akan selalu mempunya tempat terbanyak dalam hati Iyah. Tak pernah sedikit pun Iyah mampu untuk berfikir jika mama gak ada disisi Iyah. Mama yang selalu jadi orang pertama yang menjadi tameng jika Iyah dalan masalah. Cuma mama yang selalu paham apa yang Iyah sedang alami.

Meskipun kakak pernah bilang kalau sebenarnya mama waktu lagi mengandung Iyah mengharapkannya anak laki-laki yang ketika dengar itu Iyah mengambil persepsi kalau Iyah tak pernah diharapkan kedatangannya. Tapi saat ini dan sampai nanti Iyah akan berusaha untuk membuat menjadikan mama yang berbahagia sebagai mama. Persetan dengan target dan opsesi yang selalu membuat Iyah lalai pada mama. Target, tujuan, visi dan misi Iyah akan selalu untuk membuat mama bahagia. Insya Allah...

I Love You So Much Mah :*




Senin, 13 Oktober 2014

My Speechless Morning

Senin, 13 September 2014

Kenapa gue bilang Speechless Morning. Karena pagi diawali dengan mimpi aneh tentang seseorang yang sudah meninggal...

Jadi gini, gue dulu pernah tinggal di jalan swadaya dalam beberapa tahun. Waktu itu gue masih sd, dan disana pula gue punya temen namanya Taufik yang disapanya Opik.

Sekitar sebulan lalu gue denger kabar kalau Opik meninggal dunia tanpa sebab (kalau istilahnya angin duduk yah...) hal yang sama pernah dialamin juga sama abangnya Opik beberapa tahun yg lalu. Udah lama banget gue gak pernah ketemu Opik, bahkan gue juga tau dia meninggal seminggu setelahnya. Gue sendiri udah gak tau gimana parasnya Opik.

Dan minggu pagi kemaren itu gue balik dari jogging di senayan mampir dulu ke Tanjung Duren untuk beli buah bit. Setelah itu iseng-iseng gue mau leqat gang rumah gue yg dulu yang automatis gue lewatin rumah Opik. Tapi beneran deh gue gak ada rasa apa-apaan pas lewat sana. Gue juga gak mikirin almarhum kok...

Siangnya gue kelayaban yah sama temen-temen kampus, baliknya sekitar jam 9 malam dan jam sepuluh gue langsung tidur.

Cerita dalam mimpi ~~
Gue kayanya lagi ngetrip tapi gak begitu jelas itu ngetrip kemana, terua pas lagi asik-asik ngobrol sama temen ada Opik dateng...

Terus gue tegur sapa sama dia, aaling tanya kabar dan bercanda-canda akrab layaknya sahabat lama yang gak ketemu lama (padahal didunia nyata kita gak seakrab di mimpi). Sampai-sampai temwn trip gue ngeliatnya aneh ke kita yang kelihatan akrab banget.

Terus gue bilang sama dia "anterin gue balik yah besok..."

Dia bilang "gak bisa, gue besok ada urusan."

Tapi dia malah kasih dompetnya dia ke gue. Kayanya sih dia gak ngomong apa-apa pas kasih dompet itu, gue nya juga gak ngomong apa-apa cuma ada perasaan aneh aja. Dan setelahnya gue bedah dompet yg ada ditangan gue. Ada dua kartu atm dati dua bank yang berbeda, ada kertasbkecil yang isinya catetan sign in semua jejaring socialnya dan pin dari kedua  atm itu, guegak telalu lama liat catetan itu, gue terus buka dilipetan lainnya ada uang dengan kata uang asing dan setelah itu gue liat ada kartu mahasiswi dari kampus yang sama dengan gue.
~~ Gue pun langsung kebangun karena udah jam 7 pagi.

Bangun-bangun gue aneh sendiri sama yang gue mimpiin. Menurut loe ini ada maksudnya atau cuma bunga tidur aja? 




Sabtu, 04 Oktober 2014

Kita Itu Kamu

Hay...
Kemana kamu pergi?
Jauh sekali rupanya...
Mungkin kamu belum sadar kalau kita ini sayang sekali sama kamu...
Cuma kamu kebanggaan kita.
Mungkin cukup aneh untuk kita mengungkapkan rasa sayang kita, tapi percayalah kalau kita benar-benar sayang sama kamu.
Kita ini satu untuk kamu.
Tidak ada diluar atau bahkan diujung kutub sana pun yang bisa mengalahkan sayangnya kita ke kamu.
Kita sayang kamu...
Sayang sekali...
Kita yakin kamu bisa, bisa untuk kembali menjadi satu kesatuan bersama kita.
Dimana?
Disini, didalam satu kasih sayang yang sama.