Minggu, 15 Juni 2014

Tanam Panen

1. Aku diajarinya berpikir dewasa.
2. Aku diajarinya berpikir positif.
3. Aku diajarinya menilai kehidupanku secara rasional.
4. Aku diajarinya melihat mana yang salah dan mana yang benar.
5. Aku diajarinya menerima segala sesuatu dengan ikhlas.
6. Aku diajarinya menjadi sosok yang pemaaf.
7. Aku diajarinya tersenyum.
8. Aku diajarinya untuk tidak boleh egois.
9. Aku diajarinya menjadi wanita yang tegar.
10. Aku diajarinya untuk selalu bersyukur.
11. Aku diajarinya bergaul dengan dunia yang menurutku asing.
12. Aku diajarinya kepercayaan.
13. Aku diajarinya apa itu setia.
14. Aku diajarinya menyayangi.
15. Aku diajarinya sikap saling mengerti.
16. Aku diajarinya mencintai.
17. Dan aku pun diajarinya sakit hati.

Sampai akhirnya aku menjadi...

1. Berpikir dewasa untuk tak lagi kekanakan menanti sesuatu.
2. Berpikir positif kalau suatu saat akan datangnya pelangi setelah hujan berhenti.
3. Rasional pada keirasionalan kehidupan..
4. Melihat salah dan benarnya aku pada posisi ku.
5. Ikhlas pada apa yang telah hilang.
6. Pemaaf segala sakit yang datang perlahan dan menusuk.
7. Tersenyum melihat senyum diatas kepedihan.
8. Tak egois dengan kebahagiaan lain.
9. Tegar menerima guncangan.
10. Bersyukur karena tersakiti.
11. Gaul pada kesunyian yang berlarut.
12. Percaya kalau tak ada yang sepenuhnya seperti malaikat..
13. Setia dengan apa yang tak patut.
14. Penyayang jarak.
15. Pengertian pada keadaan yang nyata sekarang.
16. Pencinta kebencian.
17. Sakit hati karena ternyata guru ku tak sebaik apa yang aku kira.

Apa yang ditanam akan dituai di kemudian.




Sabtu, 14 Juni 2014

Aku Lelah !

Apa aku sudah gila?
Apa aku sudah tak waras?
Setiap kali aku mengingatnya, air mata ini selalu saja tak dapat terbendung.
Aku lelah mengingatnya.
Aku lelah menangisinya.
Aku ingin marah, tapi dengan siapa aku harus marah?
Aku ingin teriak, tapi pantas kah aku meneriaki namanya?
Aku tahu aku tak boleh lemah.
Aku tahu aku tak boleh marah.
Tapi aku lelah dengan semua ini,
Aku lelah dengan semua kenangan tentangmu yang selalu saja datang dan menyakiti.
Aku ingin sekali membunuh mu dari pikiranku.
Tapi apa daya ku?
Aku hanya bisa menyembunyikan senyumku.
Meskipun didalam sini aku hanyalah kepingan yang sudah melebur menjadi debu.