Jumat, 18 Oktober 2013

Melacak Hacker Facebook

Haiii bloggers....
Mau sedikit share tentang cara melacak hacker facebook yah...

Terlebih dahulu teman-teman harus buat pengaman di akun Facebook teman-teman. Kalo belum tau caranya, teman-teman bisa ikutin langkah berikut (versi bahasa Indonesia) :
1. Klik Pengaturan Privasi yang ada di pojok kanan atas profil.
2. Klik Keamanan
3. Klik Pemberitahuan Masuk kemudian klik Sunting
4. akan muncul 2 kotak kecil bertuliskan Email dan SMS. Centang salah satunya atau keduanya,
5. Kemudian Simpan Perubahan.

Langkah diatas adalah langkah untuk pengamanan akun facebook. Jika suatu saat akun facebook teman-teman ada yang menggunakan secara ilegal atau akun teman-teman di gunakan dengan IP komputer yang belum pernah teman-teman gunakan maka team dari facebook akan mengirimkan sebuah email atau SMS pemberitahuan address IP komputer yang digunakan. Perlu di ingat address IP hanya dapat di buka di komputer saja. Bila melalui telepon selular belum bisa.

Jika teman-teman mendapatkan pemberitahuan sebuah address IP yang tak dikenal maka teman-teman segera kunjungi website berikut klik disini.

Di website tersebut teman-teman dapat langsung memasukan kode IP tersebut di kolon yang bertuliskan IP Address To Location, kemudian klik Submit. Sekitar 1-5 menit teman-teman akan mendapatkan hasil pencarian address IP. Teman-teman akan langsung mengetahui dimana letak hacker telah mengakses akun facebook teman-teman. Perhatikan kolom Latitude dan Longtitude itu adalah address lokasi hacker berada

Temen-temen masih penasaran dimana letak persisnya?
Gampang... Download aja applikasi "Google Earth". Kemudian install, setelah install telah berhasil, buka applikasi Google Earth dan masukan address Latitude dan Longtitude dengan contoh (-123540 2514.123) kemudian enter atau klik telusuri. Maka Globe akan bergerak menuju lokasi address.



Cukup sekian wejangan siang dari saya. Semoga bermanfaat ntuk teman-teman celoteh yang sempet mampir. Ada baiknya kalo mampir untuk membaca dibiasakan kirim komentar dihalaman yang telah dibaca untuk bahan pertimbangan demi perbaikan pada tata cara tulis dan bahasa pada postingan selanjutnya.




Selasa, 08 Oktober 2013

Rumah Baru

Hey Bloggers....
Udah mulai tertarik nih ngisi blog sama cerpen-cerpen ala gue, hihihi... Sedikit cerita, kisah yang gue akan angkat berikt ini adalah kisah fiksi belaka, jika ada kesamaan dalam nama, karakter atau apalah mngkin hanyalah kebetulan. Gue benci plagiat, jadi gue yakin banget semua yang gue tulis  disini tidak dari hasil memplagiatin karya orang lain. Well... gue tuturin sedikit sinopsis ceritanya...

Inggrid gadis 16 tahun yang berparas cantik selalu saja memiliki rasa penasaran dengan apa yang dianggapnya tak wajar. Dimulai dari kepindahan keluarganya di rumah yang keluarganya beli. Dirinya merasa kalau bukan hanya dia dan keluarganya yang menghuni rumah itu. Berbagi cerita dengan saudarinya (Bella) tentang apa yang dia temukan disemak-semak halaman belakang ternyata tidak membuat semuanya yakin apa yang telah membuat Inggrid ketakutan dan merasa dihantui oleh sosok yang menurutnya menggangu.

***

Pagi-pagi aku dan kakakku turut membantu ibu merapikan funiture rumah dan memasukannya kedalam kotak kardus yang ukurannya besar-besar sekali. "Bu, ini hari terakhir kita disini, bolehkah aku pergi keluar bersama temen-teman ku sore nanti?" Ucapku perlahan pada ibu yang sedang asik dengan pekerjaannya. Ibu sedikit terdiam mendengar capanku tadi, dan menoleh kearahku. Mungkin ibu akan melarangku untuk pergi. "Inggrid, bisakah kamu tetap dirumah hingga malam nanti?" hap, tepat sekali dugaanku. "Baik bu..." Ake dengan nada melemah dan berjalan menjauh. "Bella cepat bantu ibu memaskan guci besar itu kedalam kardus" ucap ibu pada Bella yang langsung tanggap menghampiri ibu dan membantunya.

Aku masih dengan kekecewaanku yang tak dibolehkan ibu ntu pergi bersama teman-temanku untuk yang terakhir kalinya. "Ibu ini saar tidak sih kalau kepindahan kali ini akan sangat jauh dari rumah ini dan temen-temenku disini, tidakkah ibu memikirkan aku yang akan  kehilangan temen-temen terbaikku disini, aku akan sangat merindukan rumah dan teman ku disini bu..." Umpatku didalam kamarku. Aku tersentak oleh keberadaan sosok laki-laki yang tentunya aku kenal sudah berdiri disisi kamarku entah dari kapan laki-laki itu berada disana. "Kak Nathan... kok ada dikamar Inggrid? Ngapain?" Aku sedikit malu. "Abang lagi bantu beresin baang-barang kamu dari lemari, karena lemari kamu dan barang-barang berat lainnya akan di bawa truk sore ini." Ucapnya datar. Begitulah kakak laki-laki ku yang tak banyak bicara. "Ooohh..." Aku menjatuhkan diriku diatas tempat tidur bernuansa jingga. Kak Nathan duduk disisi tempat tidur. "Kakak tau Inggrid kecewa tapi sekecewa apapun Inggrid, tidak boleh mengumpat dibelakang yang sudah membuat Inggrid kecewa. Inggrid tahu itu tidak baik?" Kak Nathan menatapku penuh arti. Aku senang sekali dekat dengan kak Nathan, dia selalu membuat aku nyaman di dekatnya. "Iya kak, maaf Inggrid salah tadi." Aku memeluknya. Dia membelai lembut rambutku yang masih dalam pelukannya.

"Okey anak-anak karena barang-barang beratnya sudah diangkut semua, besok kita semua tinggal berangkat kerumah baru saja. Ayah akan sampai nanti malam, jadi selagi menunggu ayah kembali kalian bisa mandi dan bersiap-siap." Ucap Ibu seraya menyusuh ketiga anaknya masuk kedalam rumah. "Berisap-siap? Untuk" Aku terpana dengan perkataan ibu yang terahir. "Iya... bersiap-siap untuk menyambut para teman-teman ku, ibu, ayah, kak Nathan, dan teman-teman mu." Sahut Kak Bella dan meloyor meninggalkanku. Aku masih tak mengerti dengan ucapannya. "Sudah kamu bersiap-siap saja, nanti pun kamu akan tahu akan ada apa dirumah ini." Sambung kak Nathan meyakinkan. Aku hanya mengangguk.

Malam itu aku sedikit malas, mungkin agak kelelahan juga setelah beres-beres rumah tadi. Sepertinya ayah sudah tiba dirumah, suaranya sudah terdengar hingga kamarku tapi aku masih saja asik sendiri dikamarku yang isinya hanya tinggal aku, kasur tanpa ranjang dan koper kecil berwarna merah disampingnya. suara ketukan pintu membuyarkan lamunan ku. "Dek... turun yuk, ditungguin ibu sama ayah tuh" Suara kak Bella membuat aku sadar kalau tadi aku sempat tertidur. "Iya kak, kak Bella duluan aja nanti aku nyusul." Aku seraya merapihkan pakaianku. Kemudian aku menyusul kak Bella menuruni anak tangga dan berbelok ke arah ruang keluarga. Aku tak tahu apa yang kulihat saat itu, banyak sekali orang diruangan itu, mereka sedang berbicara satu sama lainnya. beberapa sosok ku kenali dan sebagiannya aku hanya kenal wajahnya saja. tiba-tiba dari arah belakang beberapa teman-teman ku memelukku. Aku senang sekali. Aku sedikit menoleh ke arah ibu berdiri, dia juga melihat kearahku dan tersenyum, kemudian membiarkan ku asik pada semua teman-temanku yang datang pada malam itu. Malam terahir yang sungguh membuat ku senang walaupun sedikit sedih akan meninggalkan meraka semua.

***

Esok pun tiba...
Hari dimana Aku dan keluarga ku beranjak dari rumah lama kami ke rumah baru yang sudah dibeli ayah. Alasan ayah membeli rumah itu karena dekat dengan tempat kerja barunya. Ayah dipindah tugaskan kedaerah pegunungan. Ya benar, karena ayah ku adalah seorang Insinyur pertanian. Kata ayah disana aku dan kakak-kakak akan senang, karena disana pemandangannya indah dan udaranya sejuk sekali. Mungkin hanya aku yang kurang tertarik dengan rumah baru itu. Aku sudah terlanjur nyaman dengan rumah lamaku dan semua teman-teman disana. Sepertinya malas jika harus mengulang dari nol di lingkungan baru. Aku tak banyak bicara disepanjang jalan. Ketika mobil yang ku tumpangi memasuki kawasan pegunungan aku menoleh ke jendela. banyak pepohonan tinggi diluarnya, sepanjang mata melihat penuh dengan warna hijau, hijau dan hijau. Ayah mematikan ac mobil, kemudian membuka jendela mobil, banyak udara segar merasuk kedalam mobil. Aku menutup mata ku dan menikmatinya. Sejuk sekali ujar ku dalam hati. Ku lihat ayah dari kaca spion dalam mobil, ayah tersenyum senang sekali.

Setibanya kami di rumah baru. Aku sedikit malas melangkah keluar mobil, ku perhatikan kak Bella sedkit berlari memasuki rumah. Aku memaski rumah tapi tak berkeliling melihat isinya, aku terus berjalan menuju halaman belakang rumah. Dihalaman itu ada pohon rindang yang teduh. Setibanya aku dibawah pohon itu ku sandarkan tubuhnu di batangnya yang coklat. Tak lama aku seperti melihat anak perempuan, sepertinya di lebih muda dari ku. Wajarnya tak jelas terlihat, dia sepertinya murung. Ku hampiri anak perempuan itu berdiri. "Hai Aku Inggrid..." Aku menjulurkan tanganku sebagai tanda perkenalan. Gadis itu hanya memandangi tanganku, tak sedikit pun dia menoleh kearahku, "mungkin dia asing dengan orang baru" ucapku dalam hati. "Inggriiiiid....." Teriakan mama membuyarkan. Aku menoleh kearah mama, "Sini nak, mama mau ngomong sama kamu". Aku menghampirinya. "Kamu ngapain sih disana? sini yuk bantuin mama beresin kamar kamu" mama berjalan didepanku menuju kamar. "Ma, tadi aku liat cewek d halaman belakang. Aku sih enggak tahu dia siapa. Habisnya aku ajak kenalan dia diam aja. Mama liat kan tadi cewek yang di sebelahku? wajahnya murung sekali..." "Aduuuuuhh... mama kok berenti mendadak sih" Aku menabrak mama yang tiba-tiba berhenti melangkah. "kamu bilang kamu tadi sama cewek?" mama dengan wajah heran. "Iya..." Aku ikut heran. "Tadi itu mama hanya liat inggrid di halaman lagi berdiri sendirian, mama gak lihat orang lain disana. Kamu lagi gak beralusinasikan sayang?" Ketegangan terasa saat itu, mama memegangi keningku seperti memastikan kalau aku sedang demam. "Siapa yang bersamaku tadi?" hanya pertanyaan itu yang memenuhi fikiranku. Sejak saat itu mama tak membiarkan ku kehalaman belakang sendirian lagi. Aku masih tak percaya dengan apa yang kulihat.

sampai sini dulu yah bloggers, nanti dilanjutkan ;)