Kamis, 19 April 2012

Raungan Hati Seorang Wanita

Sempet terkejut sama pernyataan polos keluar dari mulut temen. Dia bilang kaum hawa itu akan datang pada adam jika adam memiliki banyak uang? Apa yang akan dibilang para hawa jika mendengar hal ini? Aku pun turut tak sependapat sama temen polos ku yang satu ini, dia memang tercipta dari kaum adam namun apa semua yang tercipta dari kaum adam harus memiliki pemikiran picik seperti dia? aku terheran melihat kepolosannya yang sudah terlewat batas dengan lantang tanpa salah kata atau salah ucap dilidahnya. Dia bilang "Wanita jika saya punya uang akan datang pada saya, namun jika saya tak punya apa-apa mereka akan pergi" begitu menyayat hati. Dengan hati yang kesal mendengar pernyataan seperti itu, aku angkat bicara "Haruskah kamu sebagai lelaki memandang rendah kami para wanita seperti itu? Pantaskah jika kamu seorang lelaki yang terlahir dari rahim seorang wanita lantas berkata demikian? Tak bercermin kah dirimu jika tak ada seorang wanita didunia ini lantas tak akan ada dirimu yang seperti ini? Dan tak lancangkah perkataanmu yang berpendapat jika kami wanita yang demikian seperti yang ada difikiranmu, sedangkan dirimu saja masih membutuhkan belayan seorang ibu atau teman dari seorang adik yang tentu saja mereka adalah seorang WANITA?"

Perlu kamu ketahui, kami para kaum hawa tak meminta untuk dilahirkan, tak memaksa untuk hidup didunia, juga tak menolak takdir yang sudah dikodratkan pada kami. Kami (wanita) hadir didunia ini karena kami penolong untuk para kaum mu (lelaki), kami pelengkap tulang rusukmu, kami (wanita) juga sebagai ibu yang mengandung dirimu selama 9 bulan, itu bukan waktu yang sebentar, belum lagi kami (wanita) yang melahirkan mu ke dunia dengan mempertaruhkan segenap nyawa kami (wanita) antara hidup dan mati, kami (wanita) yang menyusui mu untuk memberikan daya tahan tubuh yang kuat melawan penyakit untuk mu, membesarkan mu hingga tumbuh dewasa, merawat mu dengan baik, bahkan kami (wanita) menjaga dan melayani mu sebagai seorang istri yang baik, mengandung calon anak mu, melahirkan anak mu dengan mempertaruhkan nyawa, membesarkan anak-anak mu belum lagi mengurus segala isi dari rumah tangga yang kau pimpin. Masih pantaskah mulut mu menghujat kami? Masih tanpa dosa kah perkataan yang keluar dari mulut mu tentang kami yang sudah rela berkorban mempertaruhkan nyawa kami untuk mu? Tak berperasaan kah kamu yang berkata demikian terhadap kami (wanita)? Sungguh kasian ibu mu jika tahu kalau anak yang telah ia lahirkan hanya mampu menganggap rendah kaumnya.




@cininlia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar